EMAS188 NEWS - Kisah Nabi Daud atau David tercatat di dalam agama-agamma samawi, baik Islam, Kristen, dan Yahudi. Salah satu yang paling tersohor adalah pertempurannya bersama dengan Raja Goliath atau Jalut. Arkeolog pun menemukan bukti kerajaannya.
Daud yang disaat itu tetap remaja sukses memenangi pertempuran melawan Jalut hanya bersama dengan bermodalkan ketapel. Beberapa th. kemudian. Daud diangkat menjadiraja mengambil alih Raja Thalut yang wafat.
Di luar legenda berkenaan peperangan Daud versus Jalut, catatan sejarah berkenaan kerajaan Israel di daerah Palestina yang luas terhadap abad 10 SM udah menyisakan banyak area untuk diperdebatkan.
Sebuah studi arkeologi terhadap 2018 menemukan bukti yang menolong keyakinan bahwa kerajaan Daud dulu berkuasa dan mengumpulkan Israel terhadap masa itu yang kemudian dihancurkan oleh serangan kerajaan Asyura terhadap abad 8 SM.
Para peneliti menyatakan penemuan ini perlihatkan tersedia seorang raja Israel yang dulu menguasai kota Yudea terhadap masa tersebut. Dengan mengumpulkan bermacam kisah dan arahan tidak langsung, mungkin besar versi Daud ini memerintah sekitar abad 10 SM.
Tel' Eton terletak di tengah-tengah pada Gaza dan Yerusalem, dan merupakan tidak benar satu website arkeologi terbesar di Yehuda. Lapisan-lapisannya perlihatkan bermacam sinyal pendudukan yang berasal berasal dari Zaman Perunggu awal, sekitar 5.500 sampai 4.200 th. yang lalu.
Pada suatu masa, di lokasi ini dibangun bangunan administratif di Tel' Eton sampai akhirnya dihancurkan terhadap akhir abad ke-8 pas invasi Asyura.
Serangan ini dipercaya udah mengubur benteng-benteng dan kediaman elite bersama dengan empat kamar di bawa timbunan reruntuhan.
Beberapa arahan ditemukan di sekitar reruntuhan bangunan tersebut, layaknya tulang berulang binatang dan sisa keramik, yang sanggup digunakan untuk penanggalan karbon.
INFOGRAFIS: Peta Palestina-Israel Berdasarkan 2 Perjanjian
Tim Faust dan Sapir kemudian menggali lebih dalam, mengambil sampel berasal dari lantai dan fondasi untuk mengekstrak bahan organik potensial yang sanggup mereka uji. terhitung arang dan lubang zaitun.
Dengan memakai barang-barang ini, tim peneliti memperkirakan batu-batu lantai istana yang paling akhir di letakkan terhadap bangunan ini dipasang terhadap 921 SM, dan konstruksi awal diperkirakan terbentuk akhir abad 11 SM dan kuartal ketiga abad 10 SM.
"Tanggal ini seiring bersama dengan penemuan lain yang berkenaan bersama dengan konstruksi, layaknya lapisan pondasi itu sendiri," kata Faust, mengutip Science Alert.
Secara signifikan, tata letaknya lebih mengarah terhadap seorang arsitek Israel daripada seorang arsitek Yudea, yang tidak menghancurkan kota sebelum akan membangunnya, namun justru mengintegrasikannya.
Seberapa jauh hal ini menolong kisah penyatuan tanah Israel dan Yehuda oleh Daud tetap diperdebatkan. Namun, para peneliti perlihatkan bahwa penemuan mereka jug perlu menjadi peringatan berkenaan sebabkan asusmsi berdasarkan bukti-bukti yang terbatas.
Baca Juga : Penampakan Celana Gisel Melorot Saat Diving
"Oleh karena itu, para arkeolog perlu berhati-hati disaat mereka menyimpulkan bahwa kelangkaan penemuan berasal dari masa ini perlihatkan bahwa masyarakatnya miskin dan tidak memiliki kompleksitas sosial," kata Faust.
Source : CNNIndonesia
EMAS188
EMAS188
0 Komentar