EMAS188 NEWS Apa yang dapat berjalan jikalau anak enam anak muda Indonesia berkongsi untuk fokus pada satu tujuan? Mereka sukses mencuri karya seni paling miliki nilai di Indonesia: lukisan Penangkapan Pangeran Diponegoro karya maestro Raden Saleh yang disimpan di Istana Negara.
Mencuri Raden Saleh adalah sebuah film drama aksi perampokan Indonesia th. 2022 yang disutradarai oleh Angga Dwimas Sasongko. Film ini tayang dibioskop pada tanggal 25 Agustus 2022 yang dibintangi oleh Iqbaal Ramadhan, Angga Yunanda, Rachel Amanda, Umay Shahab, Aghniny dan Ari Irham.
Sebagaimana kebanyakan film bersama unsur kriminal sebagai pelaku utama (sekaligus tokoh protagonisnya), film bersama genre pemalsuan sekaligus pencurian berupaya menjawab satu pertanyaan pokok: bagaimana caranya supaya pelaku tidak ketahuan dan/atau tidak ketangkap aparat.
Dalam Mencuri Raden Saleh, pelukis yang tetap mahasiswa, Piko Subiakto (Iqbaal Ramadhan) ditokohkan sebagai master Forger kelas dunia: lukisan palsunya terasa berasal dari karya lukis Widajat sampai Raden Saleh, tak bercela.
Teknik Piko oke, jenis dapet. Lukisannya bahkan menembus Galeri Seni dan Rumah lelang prestisius bersama harga mendekati milyaran.
BACA JUGA : Seungha Eks BaBa Bintangi 40 Film Porno Dalam 2 Bulan
Seperti film heist pada umumnya, Piko memiliki tim yang solid. Meski kadang ribut, mereka terdiri berasal dari 5 ahli : Ucup sang hacker (Angga Yunanda), Sarah si jago beladiri (Aghniny Haque), Gofar sang mekanik (Umay Shahab), Fella sang manajer (Rachel Amanda) dan Tuktuk sang driver (Ari Irham).
Masing-masing pembawaan memiliki latar belakang dan stimulus untuk terlibat didalam pencurian Penangkapan Pangeran Diponegoro, namun fokus berputar pada tokoh Piko. Ayahnya dipenjara karena, (hayo coba tebak dikarenakan apa?)
Sang bapak yang bernama Budiman (Dwi Sasono), mendekam didalam penjara dan kasusnya hanya dapat dikasasi ke MA jikalau ada modal Rp 2 miliar. Mencuri Raden Saleh adalah sebuah ikhtiar untuk melacak duwit modal perkara itu.Sungguh susah meringkas beragam kejutan dan jalan cerita sepanjang film.
BACA JUGA: Kemunculan Sosok yang Diduga Harimau Bikin Heboh Warga Sukabumi
Namun fakta bahwa waktu aku melihat (pada siang hari penanyangan perdana jam 13.00 di sebuah bioskop ditengah kota Purwokerto) tak ada satu penonton pun meninggalkan kursi sebatas untuk pipis, tunjukkan bahwa film ini sukses memaksa penonton duduk sampai habis.
Sutradara Angga Dwimas Sasongko terlalu bertaruh bersama kapabilitas skenario dan jalan cerita, meski tentu saja para pemain tak dapat dipandang remeh.
Berita Ini Juga Diliputi Oleh Kompsiana.com
0 Komentar