Emas188 News - Nasib tragis kini menghampiri sejumlah wanita di Sri Lanka. Mereka dilaporkan terpaksa jadi penjajah seks demi mendapat makanan dan obat-obatan.
 |
| Foto: Seorang pria mengibarkan bendera nasional Sri Lanka waktu dia berdiri di barikade yang membatasi pintu masuk ke kantor presiden selama protes di Kolombo, Sri Lanka, Senin (11/4/2022). Ribuan warga Sri Lanka memprotes menyerukan supaya presiden negara itu mengundurkan diri di tengah krisis ekonomi terburuk di dalam sejarah. (AP Photo/Eranga Jayawardena) |
Hal ini dimuat harian Sri Lanka The Morning yang dikutip Firstpost. Kebanyakan perempuan berubah ke prostitusi sebab tak memiliki keterampilan profesional lainnya, di sedang keresahan kehilangan pekerjaan atau ancaman pemutusan pertalian kerja selama krisis di negara tersebut.
Mayoritas disebut berasal dari industri tekstil. Menurut laporan Ecotextile.com, asosiasi pakaian Sri Lanka mengungkapkan negara itu kehilangan 10-20% pesanannya ke India dan Bangladesh sebab krisis ekonomi.
"Kami mendengar bahwa kita dapat kehilangan pekerjaan sebab krisis ekonomi di negara ini," kata keliru satu pekerja dikutip The Morning."Dan solusi terbaik yang dapat kita lihat waktu ini adalah pekerja seks."
"Gaji bulanan kita lebih kurang Rs 28.000 (Rp1,1 juta) dan maksimum yang dapat kita peroleh adalah Rs. 35.000 (Rp1,4 juta) bersama dengan lembur," tambahnya.
"Tapi lewat terlibat didalam pekerjaan seks, kita dapat meraih lebih dari Rs. 15.000 (Rp624 ribu) per hari. Tidak seluruh orang bakal sepakat bersama dengan saya, tetapi inilah kenyataannya," mengetahui sumber itu lagi.
Data grup advokasi pekerja seks setempat, Stand Up Movement Lanka (SUML), menjelaskan bahwa kuantitas wanita yang terjun ke industri seks di ibu kota Kolombo konsisten meningkat. Bahkan naik 30%.
Baca Juga : Tips-Jitu-Buat-Pasangan-mu-Mendesah-Di-Ranjang
"Para wanita ini amat putus asa untuk menghidupi anak-anak mereka, orang tua atau apalagi saudara mereka dan pekerjaan seks adalah keliru satu dari sedikit profesi yang tersisa di Sri Lanka yang tawarkan banyak keuntungan dan duit cepat," kata Direktur Eksekutif SUML, Ashila Dandeniya Emas188.
Mengutip laman yang sama, perdagangan seks berkembang pesat di lokasi yang dekat Bandara Internasional Bandaranaike Kolombo. Wilayah itu diduga berada di bawah dukungan dan ketentuan polisi, di mana banyak wanita dipaksa tidur bersama dengan petugas oleh nyonya tempat tinggal bordil sebagai pengganti "keamanan".
Sementara laporan juga mengatakan bahwa para wanita selanjutnya dipaksa untuk jalankan pertalian seks yang tidak aman atas desakan klien terasa dari akademisi sampai anggota mafia. Mereka tidak memiliki pilihan lain sebab pekerjaan di bidang pertanian juga telah menyusut tajam.
Source : CNBC Indonesia
Baca Juga : MU Bukan apa apa kalau tanpa Cristiano Ronaldo menurut Varane
0 Komentar