Ticker

6/recent/ticker-posts

PASTI SLOT GACOR 5000

https://bit.ly/pastislotgacor

Viral Ikan Dewa Cibulan Misterius Langsung Mati Massal

Emas188 News - ikan dewa, ikan yang dikeramatkan oleh penduduk Kuningan tiba-tiba mati secara massal. Ikan dewa yang mati ini semua berasal berasal dari objek wisata Cibulan.


Puluhan ikan dewa atau yang di sebut juga Torsoro di Cibulan mati massal secara misterius. Ikan-ikan yang dikeramatkan oleh warga setempat itu tiba-tiba ditemukan mengambang di permukaan kolam.



Padahal, menurut penuturan keliru satu pengelola, normalnya pas mati ikan dewa bakal tenggelam ke dasar kolam. Tidak mengambang layaknya ikan pada umumnya. 


Kalau semisal ada yang mati tercium bau amis. Mati juga tidak ngambang atau berada di dasar kolam. Tapi jika ada yang mati pasti ketemu, Ujar Maman Suherman (50)


Ikan dewa yang berada di objek wisata Cibulan, Desa Maniskidul, Jalaksana, Kuningan itu diketahui mati secara massal setelah videonya tersiar di sarana sosial. Salah satunya yaitu di group facebook 'Maniskidul' yang di unggah oleh account CW.



Berdasarkan pantauan EMAS188 News pada Rabu 31/8/2022 , dalam video itu keluar ikan dewa berukuran besar telah mati dan tampak tetap berada di dalam air. Selain itu ada juga ikan yang telah diangkat dan dijejerkan di atas tanah.


Dalam video itu juga diperlihatkan lebih dari satu orang yang sedang menguburkan ikan dewa. Ini merupakan keliru satu kelebihan ikan dewa lainnya. Tak layaknya ikan pada umumnya, saat mati, ikan dewa bakal dikuburkan dengan diselimuti kain putih dan diazani seharusnya manusia.


Menurut penuturan pengelola Wisata Cibulan Didi Sutardi, setidaknya ada 20 ikan dewa yang mati mendadak. Hingga pas ini pihaknya tetap melacak memahami penyebab kematian massal ini.


"20 ekor (yang mati), nanti ketemu ulang setelah hasil lab turun. Dari dinas mengemukakan antara 3-4 hari hasilnya.ujar didi kepada sarana Rabu 31/8/2022

BACA JUGA : 5 Posisi Nikmat Berhubungan Intim

Tak cuma pengelola, kematian massal ikan dewa ini juga ditindak betul-betul oleh pihak pihak terkait. Kabid Perikanan Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Kuningan Denny Rianto tetap melacak memahami penyebab matinya ikan-ikan tersebut.


Sementara ini, mereka menduga penyebab kematian massal ini adalah akibat pergantian suhu dan cuaca yang ekstrem. tidak cuman itu, mereka juga menduga terdapatnya dampak berasal dari dukungan makanan berasal dari pengunjung yang datang. Slot 5000


"Kematian (ikan) hal biasa sebab pergantian cuaca, iklim dan suhu," ujar Denny.


Namun untuk memahami penyebab pastinya, semua pihak tetap menanti hasil uji lab berasal dari sampel ikan yang telah dikirim. Sampel ikan dewa yang mati telah dikirimkan ke Balai Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Ikan (BKIPM) Cirebon.


"Saat ini telah dikirimkan sampel ikan yang mati ke BKIPM Cirebon untuk diuji lebih lanjut dan belum ada informasi hasil pengujiannya," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Barat Hermansyah, Kamis 1/9/2022.


Sementara itu berasal dari segi mutu air, Hermansyah mengungkap bahwa tidak ditemukan masalah. Kualitas air di Cibulan mencukupi syarat untuk membudidayakan ikan dewa.

Baca Juga : Tips Jitu Buat Pasangan mu Mendesah Di Ranjang

"Pada pas di cek ke lokasi oleh tim berasal dari Dinas Perikanan Kabupaten Kuningan, parameter mutu air mencukupi syarat untuk budidaya," pungkasnya.


Selain sebab dianggap keramat, ikan dewa juga merupakan keliru satu jenis ikan yang langka dan terancam punah. Status selanjutnya telah ditetapkan oleh International Union for Conservation of Nature plus Natural Resources (IUCN).


Menanggapi statusnya yang langka, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kuningan membawa dampak Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2009 tentang Pelestarian Satwa Burung dan Ikan. Salah satu jenis ikan yang dimuat dalam Perda ini yaitu ikan dewa. EMAS188


Tak cuma Pemkab Kuningan saja yang mengupayakan melestarikan ikan ini. Balai Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) juga turut mengupayakan melestarikan ikan keramat ini dengan menggandeng Balai Riset Perikanan Budidaya Air Tawar dan Penyuluhan Perikanan (BRPBATPP).


Artikel ini di kutip dari DetikJabar


Posting Komentar

0 Komentar